HARMASNEWS - Kenaikan harga kedelai beberapa hari ini membuat Pengusaha Tahu melakukan penyesuain produksinya. Hal itu guna menyeimbangkan antara modal dan harga jual.
Pengusaha Tahu rumahan bernama Hadi Siswoyo warga Kelurahan Sidakaya RT 03 RW 04 Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap mengaku sedih bila harga kedelai tidak diimbangi dengan harga jualnya.
Pengusaha Tahu Hadi mengatakan bila sebelum kenaikan untuk memproduksi Tahu bisa 2 kuintal sehari, namun kini hanya 1 kuintal saja gara gara harga kedelai naik.

Dikatanya dengan adanya kenaikan harga kedelai, pendapatannya saat ini menjadi berkurang, tak seperti biasanya setelah mengurangi jumlah produksi Tahu.
"Semenjak jumlah produksi saya kurangi, sekarang pendapatan jadi berkurang, nggak seperti tadinya. Mau saya tambahi sedikit jumlahnya nanti nggak laku," ujar Hadi.
Lebih lanjut, kenaikan harga kedelai diketahui sudah terjadi sejak awal tahun dan saat ini harga kedelai mencapai Rp 14.500 per kilogram.
"Sekarang harga kedelai mahal Rp 14.500 per kilo, tadinya kan Rp 9.500 per kilonya. Harganya naik-naik terus, ini kabarnya mau naik lagi," katanya.
Agar pihaknya tidak semakin merugi, selain mengurangi jumlah produksi, Hadi juga terpaksa menaikan harga jual tahu per bijinya yang ia produksi.
"Harga tahu yang ukuran kecil per bijinya tadinya saya jual Rp 500 sekarang Rp 1.000, yang ukuran sedang tadinya Rp 800 sekarang jualnya Rp 1.250. Kalau yang besar tadinya Rp 1.500 sekarang Rp 2.000, mau nggak mau saya segitu jualnya, kalau nggak nanti nggak ada tambahannya," ungkapnya.
Artikel Terkait
Aliansi Masyarakat Brebes Kecam Kenaikan Harga BBM, Jauh dari Cita cita UUD 45
Soal Kenaikan Harga BBM, LaNyalla: Subsidi itu Amanat Pancasila, yang Harus Dihapus itu Korupsi !
Soal Harga BBM, Puluhan Aktivis Nasional Temu Ketua DPD RI, Ini Tuntutannya
Diskusi Soal Harga BBM di Univ Dr. Moestopo, Andrianto Sebut Kebijakan yang Neo Liberalis