HARMASNEWS - Gempa Turki yang berkekuatan 7,7 magnitudo menghancurkan sebagian infrsurktur di negara Muslim Eropa pada Senin dinihari 6 Februari 2023.
Dari negara negara Uni Eropa mengatakan pihaknya mengirimkan tim-tim penyelamat ke kawasan, dengan awak dari Bulgaria, Kroasia, Republik Ceko, Prancis, Yunani, Hongaria, Malta, Belanda, Polandia dan Rumania.
“Pikiran kami bersama dengan mereka yang telah kehilangan orang-orang tercinta dan petugas tanggapan pertama yang pemberani yang bekerja untuk menyelamatkan jiwa,” kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Joseph Borrell dan Komisaris Manajemen Krisis Janez Lenarcic dalam pernyataan bersama.
Juru bicara Komisi Uni Eropa Balazs Ujvari mengatakan blok yang beranggotakan 27 negara itu telah memobilisasi tim SAR mereka.
“Turki telah mengaktifkan mekanisme perlindungan sipil Uni Eropa dan Uni Eropa segera menanggapi hal itu. Kami telah memobilisasi lebih dari 10 tim SAR urban dari sejumlah negara anggota. Yaitu Bulgaria, Kroasia, Czechia, Prancis, Yunani, Belanda, Polandia dan Romania, yang akan mendukung tim SAR Turki di lapangan. Sebagai tambahan, Hongaria, Italia, Spanyol, Malta dan Slovakia juga telah menawarkan bantuan mereka.”
Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan PM Inggris Rishi Sunak mengatakan pemerintah mereka siap membantu mereka yang terdampak gempa.
“Yunani memobilisasi sumber dayanya dan akan membantu segera,” kata PM Yunani Kyriakos Mitsotakis dalam cuitan di Twitter.
PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tim-tim SAR, serta bantuan medis, akan dikirimkan ke Turki sebagai tanggapan atas permintaan pemerintah Turki.
Rusia juga mengatakan telah mempersiapkan tim-tim penyelamat untuk berangkat ke Turki guna membantu para korban gempa di Turki dan Suriah.
Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan Presiden Joe Biden mengarahkan Badan Pembangunan Internasional AS dan mitra-mitra federal lainnya “untuk mengkaji opsi-opsi tanggapan AS untuk membantu mereka yang paling terkena dampak.”
“AS sangat prihatin oleh laporan mengenai gempa menghancurkan hari ini di Turki dan Suriah. Kami siap memberikan apa pun dan semua bantuan yang diperlukan,” kata Sullivan dalam sebuah pernyataan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga menawarkan bantuan negaranya.
“Saya terkejut mengetahui soal ratusan korban tewas dan cedera akibat gempa bumi di Turki,” cuit Zelenskyy. “Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban dan mengharapkan kesembuhan segera bagi mereka yang terluka. Sekarang ini, kami mendukung rakyat Turki dan siap untuk memberikan bantuan yang diperlukan.”
Tim penyelamat “White Helmet” dan mereka yang selamat di Northern Suriah juga berupaya menemukan dan mengevakuasi warga yang masih terjebak puing reruntuhan. Kota-kota seperti Aleppo dan Hama, serta daerah yang diduduki kelompok pemberontak di barat daya merupakan sebagian kota yang luluh lantak karena gempa itu.
Turki terletak di salah satu zona gempa bumi paling aktif di dunia.
Artikel Terkait
Paus Benediktus Wafat pada Usia 95 Tahun, Pemakaman Dijadwal pada 5 Januari 2023
Aktor Kawakan Bill Nighy Bintangi Living, Film Tentang Makna Hidup dan Persahabatan Antargenerasi
Ribuan Orang Beri Penghormatan pada Paus Benediktus
Partai Republik Terpecah Belah di DPR, Wapres Lantik Senator Baru
Asah Keahlianmu, ILO Mencatat Tahun 2023 dan 2024 Pengangguran Meningkat !
Forum Ketahanan Ekonomi Sebut Krisis Dunia Ancam Ketahanan Pangan
Lucile Randon, Orang Tertua di Dunia Saat Ini, Meninggal Dunia Pada Usia 118 Tahun
Berita Duka, Mendagri Tewas Dalam Kecelakan Pesawat Terbang
Gempa Dahsyat di Turki, Pemerintah Tetapkan Status Siaga IV, Korban Berjatuhan
UPDATE GEMPA TURKI : Sedikitnya 2300 Lebih Tewas Akibat Gempa Dahsyat Turki dan Suriah