UPDATE GEMPA TURKI : Sedikitnya 2300 Lebih Tewas Akibat Gempa Dahsyat Turki dan Suriah

- Selasa, 7 Februari 2023 | 02:42 WIB
Petugas penyelamat dan sukarelawan melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di reruntuhan bangunan di Diyarbakir, setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu, 6 Februari 2023. (VOA Indonesia)
Petugas penyelamat dan sukarelawan melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di reruntuhan bangunan di Diyarbakir, setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu, 6 Februari 2023. (VOA Indonesia)

HARMASNEWS - Akibat Gempa Turki, Sedikitnya 2.300 orang meninggal dalam gempa bumi dahsyat yang meluluhlantakkan Turki Senin diri hari 6 Februari 2023.

Besarnya jumlah korban Gempa Turki diduga karena sebagian besar warga sedang tertidur lelap dan tidak dapat menyelamatkan diri ketika gedung-gedung apartemen dan rumah mereka diguncang gempa dan ambruk.

Pusat Gempa Turki berada di utara ibu kota provinsi Gaziantep, di dekat perbatasan Turki-Suriah itu diikuti oleh gempa berkekuatan 7,5 sekitar 100 kilometer sebelah timur, pada siang hari, dan dirasakan hingga ke Suriah, Mesir dan Lebanon.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan sedikitnya 2.800 Bangunan runtuh.“Karena upaya pembersihan puing-puing masih berlanjut di banyak bangunan di zona gempa, kami tidak tahu sampai seberapa tinggi jumlah korban tewas dan terluka akan meningkat,” kata Erdogan.

Para pejabat kesehatan Suriah mengatakan sedikitnya 430 orang tewas di daerah-daerah yang dikuasai pemerintah, sementara para petugas penyelamat mengatakan sedikitnya 225 lainnya tewas di daerah-daerah yang dikuasai pemberontak.

Gempa itu menghancurkan Kastil Gaziantep yang bersejarah dan banyak bangunan bersejarah lainnya di daerah itu.

Nurhan Kiral, warga kota Mersin, Turki, mengatakan kepada VOA bahwa gempa itu berlangsung selama sekitar satu menit.

“Kami terbangun karena getaran dan keluar dari tempat tidur. Puing-puing jatuh dari cerobong asap, dari ruang kosong di antara bangunan-bangunan. Sangat menakutkan,” kata Kiral.

Syrian American Medical Society (organisasi profesional nirlaba yang mewakili ribuan profesional medis Suriah-Amerika) mengatakan rumah sakit-rumah sakitnya di Suriah “kewalahan dengan pasien yang memenuhi lorong-lorong.”

“Banyak rumah sakit penuh, tetapi beberapa fasilitas penting, termasuk Rumah Sakit Al Dana harus mengevakuasi pasien setelah mengalami kerusakan parah akibat gempa,” kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan.

“Begitu pula Rumah Sakit Bersalin Idleb yang terpaksa memindahkan semua bayi yang baru lahir ke sebuah rumah sakit di dekatnya.”***

 

Editor: Cokie Sutrisno

Sumber: VOA Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ribuan Orang Beri Penghormatan pada Paus Benediktus

Selasa, 3 Januari 2023 | 16:23 WIB
X